SIARAN PERS BBTNBBS INTERAKSI NEGATIF ANTARA MANUSIA DAN HARIMAU SUMATERA

SIARAN PERS

Nomor : SP. 460/T.7/TU/HMS.3/9/2025

Tentang

INTERAKSI NEGATIF ANTARA MANUSIA DAN HARIMAU SUMATERA

(Panthera tigris sumatrae)

KEMBALI TERJADI DAN MENGAKIBATKAN KORBAN LUKA
DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

 

Kotaagung, 6 September 2025. Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) menerima laporan dari masyarakat dan aparat pekon bahwa pada Jumat, 5 September 2025 sekitar pukul 17.00 WIB, telah terjadi dugaan serangan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang mengakibatkan seorang warga mengalami luka-luka di Pemangku Sedanginan, Pekon Tiga Jaya, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat.

 

Korban bernama Amir bin Muhali (50 tahun), petani, warga Pekon Tiga Jaya, Kecamatan Sekincau, mengalami luka-luka di bagian kepala (20 jahitan) dan pinggang yang identik diduga akibat serangan harimau sumatera. Saat kejadian, korban sedang dalam perjalanan pulang dari kebun bersama anaknya, Alin bin Amir (25 tahun) dengan menggunakan sepeda motor. Sekitar pukul 17.00 WIB, ketika melintasi kawasan hutan yang diperkirakan ada di dalam kawasan TNBBS Reg. 46 B Gunung Sekincau, korban yang dibonceng diterkam oleh seekor harimau. Korban dan anaknya sempat melawan hingga akhirnya harimau melarikan diri ke dalam hutan. Korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Sekincau untuk mendapatkan perawatan medis.

 

Tindak Lanjut dan Upaya Penanganan

BBTNBBS melalui petugas Resor Sekincau, SPTN Wilayah III Krui, bersama aparat pekon, Babinsa, Polsek Sekincau, serta mitra terkait telah melakukan verifikasi ke lokasi kejadian. Di sekitar lokasi ditemukan indikasi keberadaan harimau berupa jejak dan jalur lintasan satwa.

 

Sebagai langkah mitigasi:

  1. Pemasangan camera trap dilakukan di sekitar lokasi untuk memantau identifikasi individu harimau yang berinteraksi negatif.
  2. Petugas bersama aparat setempat melakukan patroli rutin untuk memantau keberadaan harimau sumatera melalui verifikasi tanda-tanda keberadannya juga memberikan rasa aman kepada masyarakat.
  3. Sosialisasi dan himbauan kembali diberikan kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan ketika beraktivitas di kebun terutama di sekitar kawasan hutan.

 

Himbauan

BBTNBBS menghimbau masyarakat yang beraktivitas di wilayah rawan konflik satwa agar:

  1. Tidak beraktivitas di dalam kawasan hutan yang merupakan habitat harimau Sumatera.
  2. Tidak bepergian sendirian, khususnya di waktu sore atau malam hari.
  3. Menghindari jalur semak belukar yang berpotensi menjadi tempat persembunyian harimau.
  4. Segera melaporkan kepada petugas apabila menemukan tanda-tanda keberadaan harimau (jejak, kotoran, sisa mangsa). agar segera dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanganan guna menghindari terjadinya kembali korban jiwa manusia.
  5. Tidak melakukan perburuan harimau dan satwa mangsanya.

 

Kami juga mengingatkan bahwa kawasan TNBBS merupakan habitat penting harimau Sumatera yang populasinya terus menurun dan berstatus Kritis (Critically Endangered). Upaya pencegahan dan penanganan konflik memerlukan dukungan dan kolaborasi semua pihak demi keselamatan manusia sekaligus kelestarian satwa liar. Sampai siaran pers ini disampaikan petugas kami masih berada di lokasi untuk melakukan pengecekan lebih lanjut guna informasi yang lebih lengkap, tepat dan akurat.

 

Demikian siaran pers ini kami sampaikan untuk menjadi perhatian dan informasi bagi Masyarakat serta bentuk keterbukaan informasi dan tanggung jawab kami kepada masyarakat.

Kotaagung, 6 September 2025
Kepala Balai Besar TNBBS

Hifzon Zawahiri, S.E., M.M.
NIP. 196909031998031002

 

Website: https://balaibesartnbbs.id/

Youtube: https://www.youtube.com/user/chenk.36

Facebook: @Tnbbs Nationalpark

Instagram: @bbtn_bukitbarisanselatan

Twitter: @BBTNBBS
Narahubung:
Derry Chandra Wijaya, S.Hut.
📞 081373613612 (BBTNBBS)

Bagikan ini melalui:
Facebook
WhatsApp
X
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Ada yang bisa kami bantu?